Pulau
yang lebih dikenal oleh masyarakat Maluku ini dengan Nusa Ina (Pulau Ibu)
memang nggak habis-habisnya untuk dijelajahi dan terus terang ini untuk
kesekian kalinya Beta kembali ke pulau ini untuk liburan. Mengelilingi
seperempat Pulau Seram di Maluku Tengah, membayangkan saja sudah lelah, apalagi
menjalaninya..hhe.. Butuh tenaga ekstra pastinya dan itulah Beta berasama
beberapa rekan merealisasikan perjalanan ter-niat dengan mengunjungi dua tempat
yang boleh dibilang berlawanan dengan jarum kompas; Pulau Tujuh dan Air Jodoh
(Ninifala).
Ambon - Masohi - Goa Akohi
Berangkat dari Ambon dengan penyeberangan kapal feri malam (di Pelabuhan Liang / Hunimua) pukul 20.00 WIT, kami sampai di Masohi pukul 01.00 WIT. Artinya kami telah menyeberang Feri 2 Jam dan perjalanan darat 3 jam, Istirahat sebentar di rumah salah satu kolega sebelum akhirnya kami bertolak ke Air Jodoh Ninifala keesokan harinya.
|
Tarif kendaraan roda empat Gol IV dan Penumpang Liang - Waipirit |
|
Pelabuhan Waipirit - Seram |
Pukul 08.00 WIT kami segera bergegas
untuk menuju Tehoru dan menuju Ninifala namun sebelumnya kami singgah di Desa Tamilouw. Nah, dari informasi via google di desa inilah terdapat goa dengan
stalaktit dan stalakmit yang masih aktif dan dengan jumlah yang mengagumkan.
Dan benar saja, saat kami masuk beberapa juga sudah mengkristal dan membiaskan
cahaya yang berkilau saat kami menyalakan flash light dari HP sungguh, ciptaan
Tuhan yang sangat indah. Bahkan hasil informasi yang Beta dapat dari Google, walaupun
kurang populer di masyarakat Maluku stalaktit dan stalakmit ini termasuk yang terbanyak di
dunia lo.. Wow.. Untuk memasuki Goa ini, jangan lupa untuk kontak masyarakat
sekitar untuk mendampingi ya. Dari Masohi ke Akohi membutuhkan waktu kurang lebih
1,5 jam perjalanan darat.
|
Nyesel banget karena pencahayaan minim dan HP nggak support. Tidak banyak yang bisa saya bagikan tampak dalam Goa'nya.. Next kalaku ada kesempatan kembali lagi.. |
|
Pemandangan Desa Tamilouw dari atas bukit di depan Goa Akohi |
|
Nggak bisa melihatkan seisi goa karena keterbatasan resulusi HP.. :( |
Menurut penuturan pemuda desa yang mengantarkan kami, goa ini sebenarnya tidak sengaja ditemukan oleh masyarakat saat pembuatan jalan yang melewati wilayah ini. Sebenarnya belum puas untuk menjelajah
Goa Akohi, konon katanya bisa sampai setengah hari menjelajah Goa ini dan belum
ditemukan ujungnya. Hmm.. lain kali harus ke tempat ini lagi.
Goa Akohi - Air Jodoh (Ninifala)
Saatnya bertolak ke Air Jodoh Ninifala
yang jaraknya kurang lebih satu jam lagi dari Goa Akohi. Tarif masuk ke mata air Ninifala
hanya Rp.5000,- / orang. Nah satu lagi keajaiban Tuhan, selain pernah melihat
tirta empul di Bali, kali ini berkesempatan menyaksikan langsung salah satu
sumber mata air dengan debit yang sangat deras. Akhirnya terjawab sudah rasa
penasaan selama ini, air dari gunung berasal dari mana. Mata air ini sangat jernih
dan memiliki kadar oksigen yang tinggi, air minum dalam kemasan mah lewat...hhe..
|
Pintu Gerbang Air Jodoh Ninifala (Baru saja selesai dibuat) |
|
Numpang Nampang.. :D |
Air Jodoh (Ninifala) - Pulau 7 Pasanea
Kami sadar
bahwa perjalanan selanjutnya ke Pulau Tujuh adalah perjalanan yang jauh dan
sejalur dengan arah menuju Pantai Ora. Puas kami berendam di Air Jodo (kalau
boleh jujur, sebenarnya belum puas..hhe..) kami bertolak menuju Pulau Tujuh - Pasanea yang kami tempuh selama kurang lebih 4 jam perjalanan darat *dengan kecepatan
ekstrem..
|
Nah... sebelum sampai ke Pasanea,, akan disuguhkan pemandangan seperti ini.. |
|
Jalan baru...halus dan mulus.. |
|
Tempat kami dan pengunjung lainnya menitipkan / menginapkan kendaraan bermotor |
Sementara mobil kami inapkan, untuk
menyeberang sendiri ke Pulau 7 basudara dapat
menggunakan speed kapasitas 7 orang dengan biaya Rp. 100.000 – Rp.
150.000 / speed boat. Nah, bisa patungan bila datang berombongan. Di Pualu
Tujuh, kami menginap di penginapan yang dikelola warga dengan dana desa.. Tarif
menginap Rp. 750.000/ malam / bungalow sementara menginapkan kendaraan bermotor per malam
dikenakan beaya antara Rp.50.000 - Rp.100.000,-
|
Speed kapasitas 8 orang, menyeberang kurang lebih 10 menit dari pelabuhan ke pulau utama |
|
Bungalow yang dikelola oleh warga dengan Dana Desa |
|
Ruang Tamu |
|
Pantai Pasir Putih saat sore hari,,, |
|
Dermaga Cinta.. (alah) |
|
Biar sah kalau sudah menjejakan kaki di Pulau Tujuh.. |
|
Papan Informasi dan destinasi |
Karena kami hanya menjejaki pulau utamanya saja, sebenarnya masih banyak destinasi yang bisa dieksplorasi di Pulau Tujuh seperti snorkling atau eksplorasi ke enam pulau lainnya dengan cerita rakyat'nya yang menarik. Tapi suasana sore di sini tenang banget, kalau rombongan bikin tenda juga sepertinya akan nyaman. Terus terang bagi Beta yang sudah lima tahun sudah di Ambon, pemandangan pantai seperti ini sudah biasa..hhe..
Pulang ke Ambon via Seram Utara Barat
Puas dan lelah, kami harus menerima
kenyataan bahwa perjalanan pulang akan semakin menantang di depan. Apalagi
musim libur seperti ini, jangan sampai kami tidak kebagian kapal feri saat
menyeberang ke Ambon nanti. Perjalanan kami lanjutkan dengan lintas Seram Utara
Barat menuju Taniwel sebelum berakhir di
Pelabuhan Waipirit. Bersyukurnya jalan ini sudah halus mulus dengan
aspal, bahkan beberapa jembatan baru saja diresmikan.
|
Pemandangan sepanjang perjalan pulang.. |
|
Pesta Durian di Taniwel.. mantab.. hhe... |
Ok, demikianlah catatan perjalanan Beta kali ini. Sedikit banyak
semoga membanjtu bagi basudara yang berniat untuk mengunjungi ke tiga tempat
tadi. Salam
Catatan Jejakakibeta :
1. Sewa mobil Ambon – Seram / 2 Hari Rp. 1.500.000
– Rp. 2.000.000. Jangan lupa untuk selalu meamstikan bensin full tank setiap
kali perjalanan.
2. Sediakan stok makanan / minuman ang cukup.
3. Jangan lupa juga siapkan uang tunai yang cukup
saat perjalanan. Karena wisata alam yang notabenya jauh dari anjungan tunai
mandiri (ATM)
4. Siapkan powerbank
5. Jangan lupa perlengkapan snorkling (kalau
punya di bawa)
6. Bawa tenda dan camping di Pulau Tujuh akan
menghemat dana dan lebih seru
(jika cuaca mendukung)
7. Siapkan senter / penerangan yang cukup, kamera
yang high rest, serta perlengkapan jelajah goa lainnya jika ingin mengunjungi
Goa Akohi