Selasa, 24 Maret 2020

Round Trip Pulau Seram



Pulau yang lebih dikenal oleh masyarakat Maluku ini dengan Nusa Ina (Pulau Ibu) memang nggak habis-habisnya untuk dijelajahi dan terus terang ini untuk kesekian kalinya Beta kembali ke pulau ini untuk liburan. Mengelilingi seperempat Pulau Seram di Maluku Tengah, membayangkan saja sudah lelah, apalagi menjalaninya..hhe..  Butuh tenaga ekstra pastinya dan itulah Beta berasama beberapa rekan merealisasikan perjalanan ter-niat dengan mengunjungi dua tempat yang boleh dibilang berlawanan dengan jarum kompas; Pulau Tujuh dan Air Jodoh (Ninifala).

Ambon - Masohi - Goa Akohi

Berangkat dari Ambon dengan penyeberangan kapal feri malam (di Pelabuhan Liang / Hunimua) pukul 20.00 WIT, kami sampai di Masohi pukul 01.00 WIT. Artinya kami telah menyeberang Feri 2 Jam dan perjalanan darat 3 jam, Istirahat sebentar di  rumah salah satu kolega sebelum akhirnya kami bertolak ke Air Jodoh Ninifala keesokan harinya.
Tarif kendaraan roda empat Gol IV dan Penumpang Liang - Waipirit
Pelabuhan Waipirit - Seram
Pukul 08.00 WIT kami segera bergegas untuk menuju Tehoru dan menuju Ninifala namun sebelumnya kami singgah di Desa Tamilouw. Nah, dari informasi via google di desa inilah terdapat goa dengan stalaktit dan stalakmit yang masih aktif dan dengan jumlah yang mengagumkan. Dan benar saja, saat kami masuk beberapa juga sudah mengkristal dan membiaskan cahaya yang berkilau saat kami menyalakan flash light dari HP sungguh, ciptaan Tuhan yang sangat indah. Bahkan hasil informasi yang Beta dapat dari Google, walaupun kurang populer di masyarakat Maluku stalaktit dan stalakmit ini termasuk yang terbanyak di dunia lo.. Wow.. Untuk memasuki Goa ini, jangan lupa untuk kontak masyarakat sekitar untuk mendampingi ya. Dari Masohi ke Akohi membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan darat.

Nyesel banget karena pencahayaan minim dan HP nggak support. Tidak banyak yang bisa saya bagikan tampak dalam Goa'nya.. Next kalaku ada kesempatan kembali lagi.. 

Pemandangan Desa Tamilouw dari atas bukit di depan Goa Akohi
Nggak bisa melihatkan seisi goa karena keterbatasan resulusi HP.. :(
Menurut penuturan pemuda desa yang mengantarkan kami, goa ini sebenarnya tidak sengaja ditemukan oleh masyarakat saat pembuatan jalan yang melewati wilayah ini. Sebenarnya belum puas untuk menjelajah Goa Akohi, konon katanya bisa sampai setengah hari menjelajah Goa ini dan belum ditemukan ujungnya. Hmm.. lain kali harus ke tempat ini lagi. 

Goa Akohi - Air Jodoh (Ninifala)

Saatnya bertolak ke Air Jodoh Ninifala yang jaraknya kurang lebih satu jam lagi dari Goa Akohi. Tarif masuk ke mata air Ninifala hanya Rp.5000,- / orang. Nah satu lagi keajaiban Tuhan, selain pernah melihat tirta empul di Bali, kali ini berkesempatan menyaksikan langsung salah satu sumber mata air dengan debit yang sangat deras. Akhirnya terjawab sudah rasa penasaan selama ini, air dari gunung berasal dari mana. Mata air ini sangat jernih dan memiliki kadar oksigen yang tinggi, air minum dalam kemasan mah lewat...hhe..

Pintu Gerbang Air Jodoh Ninifala (Baru saja selesai dibuat)
Numpang Nampang.. :D

Air Jodoh (Ninifala) - Pulau 7 Pasanea

Kami sadar bahwa perjalanan selanjutnya ke Pulau Tujuh adalah perjalanan yang jauh dan sejalur dengan arah menuju Pantai Ora. Puas kami berendam di Air Jodo (kalau boleh jujur, sebenarnya belum puas..hhe..) kami bertolak menuju Pulau Tujuh - Pasanea yang kami tempuh selama kurang lebih 4 jam perjalanan darat *dengan kecepatan ekstrem..

Nah... sebelum sampai ke Pasanea,, akan disuguhkan pemandangan seperti ini..

Jalan baru...halus dan mulus..

Tempat kami dan pengunjung lainnya menitipkan / menginapkan kendaraan bermotor
Sementara mobil kami inapkan, untuk menyeberang sendiri ke Pulau 7 basudara dapat  menggunakan speed kapasitas 7 orang dengan biaya Rp. 100.000 – Rp. 150.000 / speed boat. Nah, bisa patungan bila datang berombongan. Di Pualu Tujuh, kami menginap di penginapan yang dikelola warga dengan dana desa.. Tarif menginap Rp. 750.000/ malam / bungalow sementara menginapkan kendaraan bermotor per malam dikenakan beaya antara Rp.50.000 - Rp.100.000,-
Speed kapasitas 8 orang, menyeberang kurang lebih 10 menit dari pelabuhan ke pulau utama
Bungalow yang dikelola oleh warga dengan Dana Desa
Ruang Tamu
Pantai Pasir Putih saat sore hari,,,
Dermaga Cinta.. (alah) 
Biar sah kalau sudah menjejakan kaki di Pulau Tujuh..
Papan Informasi dan destinasi

 Karena kami hanya menjejaki pulau utamanya saja, sebenarnya masih banyak destinasi yang bisa dieksplorasi di Pulau Tujuh seperti snorkling atau eksplorasi ke enam pulau lainnya dengan cerita rakyat'nya yang menarik. Tapi suasana sore di sini tenang banget, kalau rombongan bikin tenda juga sepertinya akan nyaman. Terus terang bagi Beta yang sudah lima tahun sudah di Ambon, pemandangan pantai seperti ini sudah biasa..hhe.. 


Pulang ke Ambon via Seram Utara Barat

Puas dan lelah, kami harus menerima kenyataan bahwa perjalanan pulang akan semakin menantang di depan. Apalagi musim libur seperti ini, jangan sampai kami tidak kebagian kapal feri saat menyeberang ke Ambon nanti. Perjalanan kami lanjutkan dengan lintas Seram Utara Barat menuju Taniwel sebelum berakhir di  Pelabuhan Waipirit. Bersyukurnya jalan ini sudah halus mulus dengan aspal, bahkan beberapa jembatan baru saja diresmikan. 
Pemandangan sepanjang perjalan pulang.. 
Pesta Durian di Taniwel.. mantab.. hhe...
Ok, demikianlah catatan perjalanan Beta kali ini. Sedikit banyak semoga membanjtu bagi basudara yang berniat untuk mengunjungi ke tiga tempat tadi. Salam

  Catatan Jejakakibeta :

1. Sewa mobil Ambon – Seram / 2 Hari Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000. Jangan lupa untuk selalu meamstikan bensin full tank setiap kali perjalanan.
2. Sediakan stok makanan / minuman ang cukup. 
3. Jangan lupa juga siapkan uang tunai yang cukup saat perjalanan. Karena wisata alam yang notabenya jauh dari anjungan tunai mandiri (ATM)
4. Siapkan powerbank
5. Jangan lupa perlengkapan snorkling (kalau punya di bawa)
6. Bawa tenda dan camping di Pulau Tujuh akan menghemat dana dan lebih seru
(jika cuaca mendukung)
7. Siapkan senter / penerangan yang cukup, kamera yang high rest, serta perlengkapan jelajah goa lainnya jika ingin mengunjungi Goa Akohi