Jumat, 29 Desember 2017

Free Access to Soundrenaline 2017 - Bali!

Karena blog ini banyak menampilkan huruf "A" just remind all of you guys : Merokok Membunuhmu!

Thank you for this opportunities..

Nonton acara musik dengan beli tiket reguler itu biasa,  lain cerita dengan mendapatkan free pass langsung dari si empunya gawe itu menjadi pengalaman yang istimewa.. Hha.. Bagi yang tiap tahun datang buat nonton Soundrenaline di Bali mungkin sudah biasa dengan suasana venue kali ya,,tapi ini akan menjadi pengalaman pertama bagi Beta. Ok,  gw bakal cerita dari sudut pandang Beta sebagai salah satu pemenang free pass dan apa saja kegiatan Beta sebelum dan selama acara berlangsung.  Singkat cerita Beta adalah Satu dari lima orang pemenang kompetisi yang terpilih untuk mengikuti rangkaian Soundrenaline 2017 di Bali termasuk free access, akomodasi, tiket pesawat pulang pergi dan gabung di A Campers (tempat tinggal kami selama kegiatan yang lebih tepat disebut summer camp) dengan berbagai komunitas indipendent dan komunitas kreatif dari beberapa daerah di Indonesia. Dan kabar baiknya, free pass ini buat dua orang, Wohooo....mantab! Pas di telpon oleh panitia itu rasanya langsung jingkrak-jingkrak, finally bisa kabur bentar dan refreshing dari tempat kerja,,dan itu ke Bali..Yeah!
Semacam pengumuman resmi dari panitia..*dan tertulis nama Beta disana..hha.. :))
DAY #1
Semacam Preparation

Terakhir kali nonton Soundrenaline 2008 di Jogja,  kapan lagi dapat kesempatan ke Bali dan menikmati salah satu gelaran musik terbesar di Indonesia yang exist dari tahun 2002 ini. Berangkat dari Ambon dan landing di Bali pukul 11.00 WITA di sambut dengan crew di bandara dan diantarkan langsung di A Campers yang ternyata salu lokasi dimana acara Soundrenaline berlangsung: Garuda Wisnu Kencana (GWK). 


Welcome A-Campers from around indonesia!


Official goodie bag & amenities..

Semacam lobby lounge buat nongkrong & bersosialisasi bareng temen-temen lintas komunitas

Mini stage yang bakal menemani aktivitas kita setiap hari!

Setelah daftar ulang untuk mengetahui lokasi camp di mana tempat kita menginap, makan siang, dan akhirnya lanjut buat eksplorasi venue seharian dari sore sampai malam. Nah malam hari kita bebas ekplore dari panggung ke panggung, melihat lebih dekat pembuatan instalasi, lighting, check sound, yang jelas kita bisa lari-larian di lapangan GWK sampe tengah malem'lah..hhe.. 
A - Stage as Main Stage Soundrenaline United We Loud. Band-band internasional tempatnya di panggung yang megah ini!



Refined Stage, dimana semua musisi beraliran jazz & indiefolk manggung di sini
Burst Stage; panggung dimana deretan band / artis yang membawakan lagu melow & sendu 
Sebagai anak grafis, Beta bisa bilang design rest area ini totalitas bengut.. :O 


United we Loud, stage; kebanyakan anak rock & pop rock pada nongkrong di sini
Photo Booth yang gedhe mentereng..
Booth official merchandise.. T-shirt hunting harus rela antre sebelum kehabisan.. :))
Panggung utama di bagi menjadi 4 stage,  pastinya setiap panggung ada guest star dan jagoan'nya masing-masing,  JET,  Tulus, Sheila on 7 sudah menjadi daftar list Beta yang pantang buat di lewatkan... Sebagai anak design & advertising, Beta harus mengakui,  Sampoerna selalu bikin acara yang all out (bisa di bilang jor-joran) dari venue, sound system, lighting, stage, instalasi yang kontras dengan kolaborasi komunitas, menjadikan siapapun akan mendapatkan pengalaman tersendiri & brand experience (dengan simbolisasi huruf "A" dimana-mana) saat datang ke GWK. 
Instalasi pintu antar stage

Instalasi yang futuristic and also instagramable


Live mural di public area

GWK seluas 4000 meter persegi  berhasil kami jelajahi selama 3 jam.. Hha.. Setelah explore venue dan merancang strategi agar tidak terlewat jadwal manggung band jagoan kami esok hari,  akhirnya balik buat nongkrong di "private party" A Campers,  dimana seluruh peserta, temen-temen komunitas dan beberapa band indie bisa saling berbaur di sini *yang pada akhirnya malah singalong sampai tengah malam.. Hha.. 



DAY #2
Backstage Access, menembus "garis merah" larangan bagi pengunjung 

Morning universe,,, bersiap hari ini dengan sarapan pagi yang disiapkan oleh Bang Anton Ismael dengan menu smoked fish & beef.. Btw, selain 'jago masak' tenyata Bung yg satu ini adalah seorang guru dan fotografer spesialis gigs,  bisa check di laman www.thirdeyespace.com untuk mengetahu lebih lanjut.
Fish & smoked beef
Selesai sarapan pagi, kami siap-siap untuk mengikuti backstage tour yang telah dijadwalkan oleh panitia. Nah, ini adalah akses istimewa yang nggak sembarangan orang bisa masuk area ‘red line” ini, dan beruntungnya kami dapat melihat langsung kesibukan dan persiapan apa saja yang dilakukan oleh crew di belakang panggung sebelum gate Soundrenaline secara resmi di buka untuk umum sekitan pukul 15.00 WITA.
Yah,,foto kayak gini mah hukum'nya wajib..jhha..



Antri giliran untuk memasuki area "garis merah"
Ternyata di bawah pangung terdapat "lorong rahasia",
hal ini memudahkan mobilitas artis maupun crew di tengah ribuan pemgunjung & rangkaian kabel
All crew (specially for sound man) stand by for prepare the stage
Udah kayak study tour kan ya..wkwk..
Just amaze dengan tebing kapur yang terbelah.. 

Stand mercahndise... Yok, yang punya GAP ID, langsung tukar free T-shirt di sini
Pastikan jam tangan dan chip ticket selalu stand by di tangan agara tidak terlewat jadwal manggung band kesayangan
Nah.. Pukul 15.00 WITA, gate secara resmi di buka, pengunjung sudah mulai memasuki area venue. sekedar tips (pengalaman pribadi) pastikan e-ticket yang berbentuk semacam chip ini dipasang erat - erat, karena jika lepas atau hilang, kalian nggak bisa masuk lagi karena penjagaan security dan panitia yang cukup ketat. Chip ini juga akan di scan barcode, jadi ngak bisa keluar masuk pintu gerbang sembarangan apalagi sampai berkali-kali. Untuk tips selanjutnya, pastikan menggunakn jam tangan serta air mineal di totebag kalian ya. Hal ini akan memudahkan teman-teman untuk selalu on time, pastinya nggak mau kan  ketinggalan band kesayangan saat perform di panggung lain kan.. Kemana-mana bawa-bawa air mineral? Yo'i, seriously,,ini luas GWK 4.000 m2 Bro.. dan jarak dari panggung ke panggung itu jauh banget, ditambah cuaca panas, belum lagi agak sorean dikit udah desak-desaikan dengan ribuan orang, air mineral bakalan sangat membantu kalian banget. Yang pasti, sore itu Beta melewatkan beberapa perform karena harus balik ke camp karena batere hp low bate.. alhasil Payung Teduh & Efek Rumah Kaca terlewatkan..gagal total singalong bareng lagu "Akad" yang sedang booming itu.. :'((
Nggak mau kelewat list band-band kesayangan, Beta langsung memutuskan nongkrong di Burst Stage. Sore menjelang malam yang syahdu ditemani Andien, Tulus, dan kawan-kawan...
Burst Stage venue...
Entah kenapa ya, menurut Beta, Andien ini awet muda dan suaranya nggak berubah...



"Yang terburuk kelak jadi yang terbaik".. Tulus..
Antrean untuk nonton Star & Rabbit; udah feeling banget bakalan antre kayak gini :(
Yah, walaupun kelewat beberapa lagu, akhirnya lagu Man Upon The Hill menjadi penutup yang epic dari Star & Rabbit
Asli, giant map ini bantu banget agar nggak nyasar..
Kelar nongkrong di Burst stage,, pindah lokasi ke A-Stage untuk mantengin international artis. Hari ke-dua kelar.. pegeeeel Bro.. istirahat dan bersiap untuk kegiatan esok hari. 

DAY #3
Bertemu dengan teman lama
Small visit Gianyar - Ubud
Hari ke-tiga, at least ini adalah hari terakhir rangkaian A-Campers di Soundrenaline. Iseng-iseng posting suasana stage soundrenaline, eh ada sahabat lama waktu kuliah di Jogja dulu (kebetulan tinggal & asli di Bali) saling comment yang berakhir janjian untuk ketemuan di Gianyar. Hehe.. okelah, karena kemarin seharian sudah berpanas-panasan di GWK, hari ini kabur bentar boleh kan ya..hha.. Explore ubud, kulineran di Pasar Gianyar seharian bareng teman lama, there is a lot's of fun.. Balik sore sebelum akhirnya nongkrong di A-Stage & United We Loud untuk pantengin sederetan band pop rock papan atas Indonesia dan band internasional.
Closing party...

"Look what you done"... JET.. Astaga..ini mah lagu top of mind di radio pas jaman SMP

Pecaaah.....

Lady Rocker Tantri KOTAK on Stage Baby... :*

Singalong bareng Sheila On 7.. Nostalgia jaman anak sekolah..

Partner in crime.. 
Makassar digoyang maang..hha...

Daaan... akhirnya rangkaian tiga hari ini kelar. Thank you so much A-Mild for this opportunities,, balik'nya makin seru karena satu pesawat dengan anak-anak GoAhead People Makassar.. Mantab'lah..Sampai jumpa tahun depan.. Boleh deh kalau ada kesempatan "free accomodation" lagi..hhe.. 

FJI, For Jekakers Information
1. Tiket Soundrenaline terjangkau kok. Kalau nggak salah untuk one day 150rb, sementara untuk paket terusan dua hari 300k. Tiket bisa dibeli on the spot / by online. Pantengin official instagramnya ya.
2. Banyak banget stand official merchandise Soundrenaline yang di jual di sini. Banyak juga yang "free" alias gratisan.
3. Kalau memang ada rencana untuk melihat Soundrenaline (lagi) tahun ini, ada baiknya punya account www.goaheadpeople.id. Kenapa harus punya account ini, kalian bisa dapatkan pengalaman yang sama seperti Beta (mendapatkan akomodasi free) dari banyak kuis dan kompetisi yang mereka buat. Banyak juga creative chalenge yang bisa kalian ikuti. Dan bakalan banyak banget rewards / hadiah yang bakalan kalian dapet sekaligus kesempatan untuk bertemu banyak sekali praktisi di bidang kreatif. Serunya lagi jika kalian punya nih account, kalian akan mendapatkan Personal GAP ID (semacam barcode ID) yang bisa kalian tuker dengan FREE Merchandise saat kalian dateng ke Soundrenaline. Ya, at lest punya account nggak ada ruginya'lah..hhe..
4. Siapin power bank.. Jangan sampai kelewat momen seru bareng band idola gara-gara HP mati.
5. Minimal usia 18+ ya, don't forget to bring your ID Card during join this event

Sabtu, 20 Mei 2017

Menjadi Bagian dari; 200 Tahun Festival Pattimura

 

*Sayang banget kalau pengalaman ini tidak Beta bagikan ke teman-teman. Selamat membaca..hhe.. 

Lawamena Haulala

Suatu kesempatan berharga ketika Beta mendapat tugas bersama rekan-rekan sekerja di kantor, melihat langsung rangkaian prosesi adat dalam rangka memperingati Hari Pattimura; Pahlawan Nasional dari Maluku. Nah yang membuat istimewanya lagi peringatan kali ini adalah yang ke-200 th.  Peringatan Hari Pattimura diperingati setiap tanggal 15 Mei di Saparua. Yap, Kapitan Pattimura’lah yang menyulut semangat pemuda dan masyarakat Saparua untuk menyerbu benteng Duurstede, basis pertahanan Belanda pada 15 Mei 1817. Tentunya tak lain dan tak bukan bahwa penyerbuan ini didasari oleh monopoli rempah-rempah (cengkeh & pala) yang dilakukan oleh VOC di daerah ini. Untuk menuju Saparua, teman-teman dapat menggunakan speed motor dari Pelabuhan Pasar Tulehu menuju Haria (Saparua). Tarif 25.000,- / orang. Atau kapal cepat dari Pelabuhan Besar - Tulehu dengan tarif 125.000 / orang. Perjalanan dari Tulehu ke Saparua menempuh kurang lebih 1 jam. 

Rangkaian Acara

Kami tiba di Saparua Sabtu, 13 Mei 2017. Memang saat itu ada beberapa agenda acara sebelum hari puncak salah satunya acara pesta rakyat (panggung hiburan musik) dengan kedatangan Massada Band, salah satu group band asala Belanda yang masih memiliki darah campuran Maluku. Selain itu juga pertunjunkan pukul sapu keesokan harinya antara dua negeri yang memiliki hubungan persaudaraan adat (Pela / Gandong) antara Negeri Mamala & Tiouw. Pastinya semakin menyemarakkan suasana, apalagi bagi pendatang seperti Beta , ini akan menjadi pengalaman yang berkesan..hhe.. 
Penampilan Massada Band berkolaborasi dengan pemuda-pemudi Saparua

Atraksi Pukul Sapu; pertandingan persahabatan antara Negeri Mamala & Tiouw

Serem? Nggak juga..hhe.. luka ini akan sembuh setelah diolesi dengan ramuan tradisional yang sudah diberi doa

Peserta pukul sapu berfoto di depan Benteng Duurstede

Nah,, jika mau melihat prosesi dari awal, sebenarnya keseluruhan prosesi diawali acara adat dari Negeri Tuhaha. Namun saat itu kami memilih untuk menunggu rombongan di Gunung Saniri. Seluruh warga desa Tuhaha dan beberapa daerah lainnya melakukan arak-arakan menuju Gunung Saniri yang merupakan lokasi sang kapitan merencanakan strategi untuk menyerbu Benteng Durstede yang mengakibatkan terbunuhnya Residen Van Denberg dan keluarganya. Nah di lokasi inilah masyarakat menyalakan obor sebelum melanjutkan arak-arakan semalaman suntuk mengelilingi Saparua.
Nah, di atas batu itu dipercaya masyarakat sang kapitan membuat api untuk menyalakan obor

Menyalakan obornya bukan sembarangan lo, harus melalui prosesi adat. Tidak menggunakan korek api, namun dengan cara tradisional

Tari-tarian cakalele, memberikan semangat sendiri saat prosesi penyalaan obor pattimura 
Warna merah sebagai simbol keberanian dan kewibawaan
Tua, Muda, Laki-Laki dan Perempuan semua larut dalam semangat perjuangan. Jujur saja, Beta merinding saat melihat prosesi arak-arakan ini. Terbayang perjuangan sang Kapitan.

Arak-arakan Obor Pattimura!

Dahulu, obor Pattimura ini diarak secara estafet dar Saparua menuju Lapangan Merdeka di Pusat Kota Ambon. Karena faktor keamanan dan satu lain hal, saat ini prosesi ini hanya dilakukan di Saparua saja. Nah, yang perlu di perhatikan saat teman-teman berniat untuk menyasikan acara ini secara langsung, selain Gunung Saniri; Pantai Waisisil & Rumah Kapitan di Haria adalah lokasi yang paling bersejarah yang pantang untuk dilewatkan. Biasanya akan ada prosesi / atraksi khusus saat arak-arakan obor berlangsung. 
Setelah obor menyala semalam suntuk, pagi harinya (tangal 15 Mei) akan ada prosesi upacara di Lapangan Merdeka Saparua. Nah, selesai dari acara ini, kita akan langsung makan bersama (makan patita) bersama seluruh masyarakat Saparua yang hadir saat itu. (Tentang makan patita, pernah Beta bahas juga di postingan di Negeri Ema ya). Pastinya, aneka olahan kuliner / masakan tradisional tersaji secara gratis untuk semua..hhe..jangan sampai terlewat momen yang satu ini.. J 

Para Mama-Mama sedang menyiapkan aneka hidangan untuk masyarakat 

Budaya makan bersama sepertinya sudah mengakar di Indonesia ya, terlebih bagi masyarakat Maluku

Asik,, tinggal pilih..hhe..

Karena Beta sebelumnya banyak cari tahu sebelum datang ke sana, eh benar saja, ada peluncuran kartu pos spesial 200 th peringatan acara ini. Tanpa menunggu lama, Beta langsung menuju kantor pos yang lokasinya tidak jauh dari lokasi. Bagaimana, tertarik untuk menyaksikannya tahun depan?
Kartu Pos Edidi Khusus

Bersama Nona-Nona dari Saparua..hhe..