Sudah beberapa kali berkunjung ke
Banda Naira, lebih tepatnya singgah / transit; baik itu perjalanan dari Ambon
ke Tual maupun sebaliknya. Selalu dan selalu saja gereja Tua Banda Naira tutup
(karena Beta datang bukan di hari kebaktian / hari minggu). Kebetulan sekali perjalanan
kapal fery Bahtera Nusantara dari Tual ke Ambon (yang beta tumpangi) singgah 5
jam di Banda. Aah.. Kali ini jangan sampai lolos batinku. Saat kapal sandar,
langung keluar pelabuhan dan menuju ke gereja yang iconic ini. Benar saja,
gereja ini sedang buka. Beta langsung permisi dengan petugas (yang kebetulan saat
itu sedang berlatih paduan suara) untuk masuk dan berfoto di setiap sudutnya. Akhirnya....
|
Gereja Banda tampak atas |
|
Gereja tua yang berwibawa |
|
Rasa-rasa pengen pre-wedding dan pemberkatan nikah di sini... *eh... |
Kenapa
Beta ngebet banget masuk gereja yang satu ini, gereja ini dibangun oleh Belanda pada tanggal 20 April 1873,
artinya sudah berusia hampir 200 th. Nah yang membuat gereja ini semakin unik
adalah adanya 80 nisan yang terdapat pada lantai gereja. Bukannya serem atau
merinding, keberadaan nisan tersebut semakin membuktikan bahwa Banda Naira
adalah kepulauan di Maluku Tengah yang penuh dengan sejarah. Ah.. selalu saja
ada alasan untuk kembali ke Banda Naira..